Recent Posts

Minggu, 26 Februari 2017

Masalah Dengung Pada Amplifier Rakitan dan Cara Mengatasinya

Bunyi Dengung Pada Amplifier dan Cara Mengatasi

 

Bagi yang hobi otak- atik elektronika pastinya sudah tidak asing lagi dengan amplifier atau biasanya dalam kalangan pengguna elektro di sebut power amplifier. Dari berbagai kendala atau permasalahan saat membangun rakitan amplifier adalah adanya bunyi dengung. Maksudnya bunyi dengung di sini bukannya dengung yang nyaring yang mengganggu suara yang dihasilkan, melainkan adalah dengung noise dengan suara yang tidak terlalu keras.


Bunyi Dengung Pada Power Amplifier
Bunyi Dengung Pada Power Amplifier

Sebenarnya kasus ini memang seringkali terjadi saat memutar ampli rakitan sendiri, yang mana tentunya tidak seperti ampli buatan pabrikan besar, apalagi pabrikan impor, yang mana tak menimbulkan suara atau dengung sama sekali saat diputar, bahkan saat volume di besarkan sekalipun.

Berbagai Penyebab Dari Bunyi Dengung Pada Ampli Rakitan

Pada kebanyakan kasus dengung di sebabkan karena ada dua yaitu ground yang kurang baik, juga rangkaian power supply yang tidak bagus, untuk itu, bila akan merakit power amplifier pastikan rangkaian power supply sudah bagus atau belilah produk yang memang sudah terkenal bagus.
Jika dengung hanya disebabkan karena grounding yang kurang bagus, biasanya suara dengung yang terdengar tidak terlalu keras. Dan juga suaranya tidak ikut membesar walaupun volume-nya di besarkan.
Dan untuk dengung yang bukan karena masalah ground yang kurang bagus, biasanya suara dengung lebih keras dan mengikuti besaran dari potensio volume. Maksudnya, saat volume dibesarkan maka dengung akan ikut membesar, dan begitu juga sebaliknya. Hal ini biasanya disebabkan karena elco yang bocor, atau bisa juga karena transistor yang soak. Intinya karena adanya komponen yang kondisinya upnormal.

Cara Mengatasi Dengung Pada Power Amplifier Rakitan

  1. Pastikan Anda membeli komponen yang berkualitas bagus.
  2. Gunakan casing yang terbuat dari besi, agar ground bisa lebih maksimal.
  3. Idealnya buat satu titik ground yang menempel pada bodi casing, kemudian ground dari semua rangkaian, misalnya ground dari power, tone kontrol, equaliser, CT trave, dan lainnya di sambung jadi satu ke titik ground pada casing tersebut.
Sebenarnya jika kita menerapkan cara di atas, ground sudah bisa di katakan sempurna. Dan seharusnya sudah tidak ada suara dengung sama sekali. Ada juga para teknisi elektronika yang menggabungkan bagian dari potensio (besi di kepala potensiometer di kerik) untuk disambungkan dengan dengan titik ground pada body casing.
Kalau kita memakai casing yang terbuat dari besi, tidak perlu mengambil ground dari kepala belakang potensiometer, sebab saat ditempelkan atau di mur ke casing, secara otomatis potensiometer terhubung dengan ground pada body casing.
Usahakan gunakan kabel yang yang bagus (kabel yang isi serabutnya tebal atau besar) agar rangkaian grounding bisa sempurna, sehingga ground bisa hilang sama sekali.
Cara di atas bisa menghilangkan bisa dijamin menghilangkan dengung pada power rakitan asalkan komponen yang dipakai baru dan berkualitas bagus, atau paling tidak semua komponen dalam keadaan normal.
Setelah kita terapkan cara di atas tetapi dengung masih terjadi, maka langkah selanjutnya terapkan sesuai panduan di bawah ini:
  1. Cek pada bagian power supply, pastikan elco yang di gunakan sesuai standar. Jika perlu ganti dengan elco yang nilai micro-nya lebih tinggi. Lebih bagus lagi jika di ganti dengan elco yang bermerk, misalnya Panasonic (maaf menyebut merk).
  2. Pada rangkaian akhir power supply gunakan regulator ( biasanya komponen yang dipakai berkode 7812, 7815 atau 7912, 7915, dan lain-lain tergantung besaran tegangan keluaran-nya.

    Solusi lain yang bisa diterapkan, jika cara di atas sudah dilakukan adalah dengan menjauhkan trafo dari rangkaian pre amp, atau mixer. Jika perlu gunakan box terpisah antara power supply dengan lainnya.
    Ya walaupun kelihatannya cara ini tidak efisien, karena harus membuat box terpisah, tapi berdasarkan pengalaman cara ini sangat ampuh menghilangkan potensi bunyi dengung.
    Memang menghilangkan bunyi dengung pada power rakitan, gampang- gampang susah. Terlebih jika power tersebut dirakit oleh pemula dan kurang berpengalaman sebelumnya pada bidang ini. Bisa jadi saat perakitan atau proses penyolderan komponen kurang bagus, misalnya penyolderan kurang sempurna sehingga komponen tidak menempel maksimal atau bisa juga penyolderan terlalu lama sehingga menyebabkan komponen rusak atau tidak berfungsi norma seperti seharusnya. Karena ada jenis komponen tertentu, misalnya transistor atau IC yang harus hati-hati saat penyolderan.
    Oke demikian beberapa cara menghilangkan dengung yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat dan silahkan dicoba.

CARA MEMASANG / MENGGANTI SPOOL SPEAKER

Halo juragan, kali ini kita akan mencoba cara untuk mengganti atau memasang spul speaker.
Untuk bahan spul speakernya, sobat bisa membelinya di toko elektro, jadi disini kita akan membahas tentang cara untuk memasangnya saja, bukan cara untuk membuat atau menggulung spul speaker tersebut.
Sebelumnya, ukur diameter spul speaker yang akan kita beli, misal spul speaker yang akan kita pasang / ganti adalah untuk speaker 12" karena pada speaker ukuran ini di pasaran ada yang berdiameter kecil dan ada juga yang berdiameter besar jadi ketahui lebih dulu ukuran tersebut atau buka dust cap terlebih dulu agar lebih jelas tentang ukuran spul yang akan kita beli atau bisa juga melepaskan spul speaker tersebut dan digunakan sebagai contoh ketika membelinya nanti.

 Cara untuk mengganti atau memasang spul speaker ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan antara lain:
Cutter, Obeng minus kecil (untuk membuka lapisan lem).
Bensin (untuk mempermudah membuka lapisan lem).
Avometer, kertas kartu nama atau sejenisnya (untuk mengganjal spul).
Lem synthetic dan juga spul speaker itu sendiri.

Mari memulai.


1. Terlebih dulu buka dust cap (Penutup bagian depan yang biasanya berbentuk seperti kubah dan berada di tengah-tengah).

Caranya, tetesi pada lem bagian pinggir dust cap dengan bensin.
Biarkan beberapa saat, lakukan berkali-kali hingga lem menjadi lunak lalu lepas lemnya menggunakan obeng kecil atau cutter.

2. Setelah dust cap terbuka,

selanjutnya tetesi juga lem yang melingkari spul speaker dengan bensin dan biarkan beberapa saat dan lakukan juga berulang kali hingga lem menjadi lunak kemudian lepaskan atau kerok lem yang menempel setelah itu angkat spul speaker tersebut dengan hati-hati agar tidak merusakkan daun speakernya.
Setelah lem yang menempel pada pinggir spul telah hilang, angkat perlahan dengan hati-hati.

3. Siapkan Spool Speaker

Sebelum memasukkan spul speaker yang baru, lebih baiknya beri tanda pada bagian dalam spul dengan spidol atau alat tulis lain (agar terlihat ketika kita memasangnya).
Pemberian tanda ini bertujuan agar pemasangan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu keluar.
Berilah tanda pada bagian tengah lilitan, seperti tampak pada gambar.


Spul speaker

Titik pengoptimalan spul speaker

4. Polaritas spul speaker.

Untuk penyambungan kawat spul pada terminal yang terdapat pada daun speaker biasanya sudah distandarkan dengan polaritas pada umumnya, jadi posisi ujung kawat telah disesuaikan dengan terminal yang terdapat pada speaker kebanyakan.
Namun tidak ada salahnya bila kita mengetahui polaritas pada kedua ujung kawat speaker.
Untuk polaritas positif-nya adalah kawat pada lilitan lapisan dalam.
Dan polaritas negatif-nya adalah kawat lapisan luar.

5. Masukan Spool Speaker 

Langkah selanjutnya, Posisikan speakar menghadap keatas, lalu masukkan spul yang baru pada lubang speaker, lakukan dengan hati-hati agar tidak merusakkan lilitannya.
Tepatkan dan lihatlah tanda yang telah kita buat tadi pada permukaan magnet.
Pastikan juga posisi spul tepat di tengah-tengah lubang, dengan ditandai tidak terdengar suara gesekan ketika kita menekan ke arah dalam pada daun speaker.
Lalu soder ujung kawat lilitan pada masing-masing titik timah yang masih terdapat pada daun speaker.
Kemudian, lem dengan empat titik di sisi spul dengan daun speaker terlebih dulu, biarkan beberapa saat saja, jangan sampai lem mengering.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah ketika mencari titik ideal pemasangan spul speaker nantinya.


6. Hubungkan Pada Amplifier Vol Rendah

Coba hubungkan pada output amplifier dan beri suara musik kesukaan.
Minimalkan nada bass.
Untuk mendapatkan suara yang ideal, tekan spul speaker kebawah hingga terdengar suara yang paling keras.
Bila masih belum menemukan suara yang paling keras, tarik keluar dan bandingkan dengan suara ketika posisi spul pada posisi bawah tadi.
Bila sudah menemukan posisi spul dengan suara yang paling keras, tambahi lem pada pinggir spul tadi agar menjadi lebih kuat.
Kemudian matikan amplifier dan lepas kabel yang terhubung tadi, lakukan penguncian dengan cara memasukkan kertas kartu nama atau sejenisnya disela spul bagian dalam lubang dan usahakan tidak merubah posisi kedalaman spul.
Tujuan memasukkan kertas pengganjal ini agar spul speaker tepat berada di tengah-tengah.
Seperti gambar dibawah


Cara memasang spul speaker

Biarkan beberapa jam atau lebih agar lem benar-benar kering.
Setelah kering ambil kembali kertas pengganjal tadi, lalu coba tekan daun speaker dan pastikan tidak terdengar gesekan.
Kemudian pasang dan lem-kan dust cap seperti semula, biarkan beberapa saat hingga lem benar-benar kering.
Nah.. Speaker telah siap untuk digunakan.


Semoga Artikel Ini Dapat Bermanfaat....

CARA PEMBUATAN PCB TEKHNIK SETRIKA

Bagi anda yang berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan elektronika atau dari Perguruan Tinggi jurusan Teknik Elektro, atau juga para pehobi elektronika tentunya tidak mengalami kesulitan dengan pembuatan PCB. Ya PCB, singkatan dari Printed Circuit Boards sebuah papan berlapis tembaga dengan pola desain unik yang digunakan untuk merangkai komponen-komponen penyusun sistem elektronika. Tapi bagi anda yang awam dengan pembuatan PCB, tulisan ini mungkin akan bermanfaat dan membantu.

A. Proses Mencetak Desain PCB
Teknik pembuatan PCB yang akan dijelaskan dalam tulisan ini adalah teknik membuat PCB dengan cara menyetrika layout desain PCB pada suatu PCB polos. Teknik ini adalah cara pembuatan PCB yang paling sederhana. Mengapa menggunakan cara yang paling sederhana? Pertama, karena tujuan dari pembuatan PCB adalah memperoleh papan (board) untuk merakit komponen-komponen yang dibutuhkan dalam membuat suatu sistem elektronika. Hal yang terpenting disini adalah PCB yang kita buat adalah PCB yang sesuai dengan harapan kita. Artinya ketika komponen telah dipasang pada PCB, maka rangkaian elektronika yang kita rancang dapat bekerja sesuai dengan harapan kita. Kedua, dengan cara yang sederhana ini kita tidak mengeluarkan banyak biaya untuk membuat PCB. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan PCB-nya:

Langkah 1: Mencetak desain pada kertas HVS 
Cetak (print) desain PCB yang telah kita gambar dengan bantuan komputer pada kertas biasa (kertas HVS). 


Gambar 1. Desain layout PCB

Langkah 2: Fotocopy desain PCB pada kertas glosy 

Perbanyaklah hasil cetakan desain PCB tersebut dengan cara mem-fotocopy-nya. Fotocopy dilakukan dengan menggunakan kertas yang biasa digunakan untuk mencetak foto atau sering dinamakan dengan kertas gloosy. Gunakan kertas gloosy yang paling ringan beratnya (tipis). Untuk mendapatkan hasil yang baik (tinta yang cukup tebal), pilihlah tempat fotocopy yang menggunakan mesin fotocopy Xerox.  
 
Gambar 2. Fotocopy (sumber)

Langkah 3: Siapkan PCB polos
Siapkan PCB polos yang akan kita gunakan dalam pembuatan PCB, yaitu pertama, potong PCB polos sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki untuk membuat PCB. Kedua, usahakan PCB polos yang digunakan permukaan lapisan tembaganya dalam keadaan bersih. Apabila masih kotor, bersihkan dengan menggunakan amplas yang paling halus tingkat kekasarannya.

 
Gambar 3. PCB polos (sumber)

Langkah 4: Siapkan setrika listrik
Siapkan setrika listrik yang biasa digunakan untuk menghaluskan pakaian. Aturlah tingkat panas atau temperaturnya sesuai dengan kebutuhan, yaitu tidak terlalu panas dan tidak juga hanya hangat. Tingkat panas pada permukaan setrika akan mempengaruhi keberhasilan proses pelekatan desain PCB pada PCB polos dan ada kemungkinan juga proses ini mengalami kegagalan, sehingga kita harus sabar mengulangi langkah-langkah pembuatannya dari awal. Setelah dirasa cukup sesuai temperaturnya, selanjutnya tempelkan desain PCB yang melekat pada kertas glossy di atas permukaan PCB polos yang tadi telah dipersiapkan. Atur posisi kertas tersebut, pastikan posisinya tidak miring atau melebihi luasan permukaan PCB polos.

 
Gambar 4. Setrika (sumber)

Langkah 5: Proses penyetrikaan
Setelah itu, lakukan proses menyetrika kertas gloosy yang diletakkan diatas PCB polos tadi seperti halnya kita menyetrika pakaian kita. Pastikan merata proses penyetrikaan kita, terutama pada bagian-bagian tepi. Dalam penyetrikaan, jangan meletakkan setrika kita terlalu lama diatas PCB. Sesekali angkatlah supaya PCB tidak menerima panas yang terlalu tinggi. Jika terlalu panas, maka dapat menyebabkan lapisan tembaga pada PCB mengelupas (menggelembung) dan mungkin juga bahan PCB kita melengkung.

Langkah 6: Proses pendinginan
Jika proses penyetrikaan dirasa sudah merata (menggunakan perasaan), tunggulah sampai dingin. Jangan melepaskan kertas gloosy dari PCB polos ketika keadaanya masih panas, karena hal ini akan menyebabkan kegagalan perekatan tinta pada PCB polos.

Langkah 8: Proses pengelupasan kertas glosy
Siapkan nampan yang berukuran sesuai dengan ukuran PCB yang kita buat. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Isilah nampan tersebut dengan air dingin secukupnya. Selanjutnya, masukkan PCB yang tertempel padanya kertas glosy kedalam nampan berisi air dingin yang telah kita siapkan. Diamkan sejenak, kira-kira 10 sampai dengan 15 menit. Setelah itu, kemudian lakukan pengelupasan kertas glosy secara perlahan-lahan dengan menggunakan jari tangan. Dalam proses pengelupasan ini, ada kemungkinan kegagalan (tinta tidak melekat sempurna). Apabila tidak terlalu banyak jalur yang rusak, maka bagian-bagian yang rusak dapat ditutupi atau diperbaiki dengan menggunakan pena waterproof atau juga spidol permanen. Namun bila jalur yang rusak lebih dari 40%, maka mau tidak mau kita harus mengulang proses sablon tersebut dari awal.

Langkah 9:
Apabila proses-proses diatas berhasil dilakukan, selanjutnya proses yang harus dilakukan adalah melarutkan lapisan tembaga pada PCB polos yang tidak diperlukan dengan larutan ferriclorit (FeCl3).


B. Melarutkan Lapisan Tembaga
Langkah selanjutnya setelah melakukan proses pelekatan desain layout PCB diatas lapisan tembaga PCB polos adalah melarutkan lapisan tembaga yang tidak diperlukan, yaitu lapisan yang tidak tertutup oleh warna hitam (tinta hasil setrika), sehingga nantinya akan didapatkan jalur-jalur penghantar yang diperlukan untuk merangkai komponen elektronik. Langkah pelarutan lapisan tembaga tersebut adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Siapkan tempat pelarutan
Siapkan nampan yang berukuran sesuai dengan ukuran PCB yang kita buat. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Isilah nampan tersebut dengan air secukupnya. Air yang digunakan dalam pelarutan lapisan tembaga dapat menggunakan air biasa (tidak panas) atau juga air panas.

Langkah 2: Siapkan larutan ferriclorit (FeCl3)
Masukkan bubuk ferriclorit (FeCl3) kedalam air dalam nampan yang telah dipersiapkan. Aduk hingga bubuk ferriclorit rata tercampur (larut) dalam air.

Langkah 3: Proses pelarutan lapisan tembaga pada PCB
Masukan PCB polos yang telah disablon kedalam larutan ferriclorit. Sebagai tindakan kehati-hatian, sebelum dimasukan sebaiknya kita melakukan pemeriksaan ulang keadaan jalur-jalur PCB (hasil setrika), pastikan bahwa jalur yang akan kita buat sudah benar, tidak ada kesalahan. Setelah dimasukan, untuk mempercepat proses pelarutan lapisan tembaga, maka goyanglah nampan berisi larutan ferriclorit secara perlahan bersama-sama dengan papan PCB tersebut. Langkah ini dilakukan dilakukan selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit.

Langkah 4: Periksa jalur PCB
Apabila sudah mulai terlihat terbentuknya jalur-jalur tembaga pada PCB, maka angkatlah PCB yang kita buat. Periksa apakah masih ada lapisan tembaga yang tidak diperlukan yang belum terlarutkan. Jika masih, masukan kembali PCB tersebut dan goyanglah lagi nampan beberapa saat lagi sampai semua lapisan tembaga yang tidak dibutuhkan terlarut secara sempurna.

Langkah 5: Bersihkan tinta
Cuci PCB yang masih terdapat noda hitam dari tinta mesin fotocopy dengan menggunakan air. Untuk membersihkan tinta tersebut, gunakan minyak thiner ,bensin, solar, atau minyak sejenisnya. Apabila masih belum bersih sempurna, gunakan amplas halus untuk membantu supaya permukaan PCB benar-benar bersih. Hal ini supaya timah (tenol) mudah menempel ketika proses penyolderan komponen.

Langkah 6: Pelapisan permukaan tembaga PCB
Agar lapisan PCB yang telah jadi tidak mudah kotor atau terkorosi, maka lapisilah permukaan tembaganya dengan cairan pelapis PCB. Setelah dilapisi, jemur PCB hingga cairan lapisan tersebut kering sempurna. Sampai dengan proses ini, PCB buatan kita telah selesai dibuat dan siap digunakan (/fiq). 
 

Senin, 20 Februari 2017

Cara Membaca Multimeter

Label pada multimeter dapat terlihat sulit dimengerti oleh orang awam, dan bahkan orang-orang yang memiliki pengalaman dalam listrik pun mungkin perlu bantuan jika menemui multimeter yang tidak umum dengan sistem singkatan yang tidak biasa. Untungnya, tidak butuh waktu lama untuk menerjemahkan pengaturan dan memahami cara membaca skalanya, sehingga Anda dapat kembali bekerja.

Bagian 1
Baca Pengaturan Sakelar Jangkauan Ukur

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 1
    1. Uji tegangan AC atau DC. Secara umum, lambang V menandakan voltase, garis berlekuk menandakan arus bolak-balik (ditemukan pada rangkaian listrik rumah tangga), dan garis lurus menandakan arus searah (ditemukan pada sebagian besar baterai). Garis itu dapat muncul di sebelah atau di atas huruf.[1]
    • Pengaturan untuk pengujian voltase dalam rangkaian AC umumnya ditandai dengan V~, ACV, atau VAC.
    • Untuk menguji voltase pada rangkaian DC, atur multimeter pada V-, V---, DCV, atau VDC.
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 2
    2. Atur multimeter untuk mengukur arus. Karena arus diukur dalam satuan ampere, maka disingkat dengan A. Pilihlah arus searah atau bolak-balik, sesuai rangkaian yang akan Anda uji. Multimeter analog umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menguji arus bolak-balik.
    • A~, ACA, dan AAC adalah lambang untuk arus bolak-balik.
    • A-, A---, DCA, dan ADC adalah lambang untuk arus searah.
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 3
    3. Carilah pengaturan hambatan listrik. Hal ini ditandai dengan lambang huruf Yunani omega: Ω. Ini adalah lambang yang digunakan untuk menandakan ohm, satuan yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik. Pada jenis multimeter yang lebih lama, satuan ini kadang dilambangkan dengan huruf R untuk resistans
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 4
    4. Gunakan DC+ dan DC-. Jika multimeter Anda memiliki pengaturan ini, gunakan DC+ ketika menguji arus searah. Jika Anda tidak mendapatkan hasil pembacaan dan menduga bahwa terminal positif dan negatif terhubung dengan ujung yang salah, tukarlah dengan DC- untuk mengoreksi hal ini tanpa harus menyesuaikan kabelnya.
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 5
    5. Pahami lambang-lambang yang lain. Jika Anda tidak yakin tentang mengapa ada beberapa pengaturan untuk voltase, arus, atau hambatan listrik, bacalah bagian pemecahan masalah untuk mendapatkan informasi tentang jangkauan pengukuran. Selain pengaturan-pengaturan dasar ini, sebagian besar multimeter memiliki beberapa pengaturan tambahan lainnya. Jika ada lebih dari satu dari tanda-tanda ini di sebelah dari pengaturan yang sama, maka pengaturan itu dapat berlaku untuk keduanya secara bersamaan, atau Anda mungkin perlu mengacu pada buku petunjuk penggunaan multimeter.
    • Lambang ))) atau yang mirip semacam itu menandakan "pengujian hubung singkat". Pada pengaturan ini, multimeter akan berbunyi jika kedua kabel penyidik terhubung secara elektris.[3]
    • Lambang anak panah ke kanan dengan tanda silang menandakan "pengujian dioda", untuk menguji apakah rangkaian listrik searah terhubung.[4]
    • Hz merupakan singkatan dari Hertz, satuan untuk mengukur frekuensi rangkaian AC.[5]
    • Lambang –|(– menandakan pengaturan kapasitans.[6]
  6. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 6
    6. Baca label pada lubang kabel penyidik. Sebagian besar multimeter memiliki tiga lubang kabel penyidik. Kadang, lubang kabel penyidik akan diberi label dengan lambang-lambang yang sesuai dengan lambang yang dijelaskan di atas. Jika lambang-lambang itu tidak jelas, gunakan panduan ini:
    • Kabel penyidik warna hitam selalu ditancapkan ke dalam lubang kabel penyidik dengan label COM (disebut juga dengan tanah). Ujung lain dari kabel warna hitam selalu terhubung dengan terminal negatif.
    • Ketika mengukur tegangan atau hambatan listrik, kabel penyidik warna merah ditancapkan ke lubang kabel penyidik dengan label arus terkecil (biasanya dengan tulisan mA dari singkatan miliampere).[7]
    • Ketika mengukur arus, kabel penyidik warna merah ditancapkan ke lubang kabel penyidik dengan label yang mampu menahan jumlah arus yang diperkirakan. Biasanya, lubang kabel penyidik untuk rangkaian berarus rendah memiliki sekring 200mA, sementara lubang kabel penyidik untuk rangkaian berarus tinggi memiliki sekring 10A.[8]

Bagian 2
Membaca Hasil Multimeter Analog

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 7
    1. Carilah skala yang tepat pada multimeter analog. Multimeter analog memiliki jarum penunjuk di belakang jendela kaca, yang bergerak untuk menandakan hasilnya. Umumnya, ada tiga busur yang tercetak di belakang jarum penunjuk. Busur-busur itu adalah tiga skala yang berbeda, masing-masing digunakan untuk kegunaan yang berbeda:[9]
    • Skala Ω digunakan untuk membaca hambatan listrik. Skala ini umumnya adalah skala terbesar, terletak di atas. Tidak seperti skala lainnya, nilai nol terletak paling kanan dibanding di sebelah kiri.
    • Skala "DC" untuk mengukur voltase DC.
    • Skala "AC" untuk mengukur voltase AC.
    • Skala "dB" paling jarang digunakan. Lihat akhir dari bagian ini untuk penjelasan singkat.
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 8
    2. Baca skala voltase berdasarkan jangkauan pengukuran. Perhatikan dengan cermat pada skala voltase, baik DC maupun AC. Ada beberapa baris angka di bawah skala. Periksa jangkauan pengukuran mana yang Anda pilih pada sakelar jangkauan ukur (misalnya, 10V), dan lihat label yang sesuai di sebelah baris-baris itu. Ini adalah baris yang seharusnya Anda baca untuk hasil pengukuran.
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 9
    3. Perkirakan nilai di antara angka. Skala voltase pada multimeter analog sama seperti pada penggaris biasa. Tapi skala untuk hambatan listrik adalah logaritmik, yang artinya jarak yang sama mewakili perubahan yang berbeda pada nilai tergantung di mana jarum berada pada skala. Garis-garis di antara dua angka masih mewakili pembagian yang sama. Sebagai contoh, jika ada tiga garis di antara 50 dan 70, itu mewakili 55, 60 dan 65, bahkan meskipun jarak antaranya tampak berbeda.
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 10
    4. Kalikan pembacaan hambatan listrik pada multimeter analog. Lihat pada pengaturan jangkauan yang ditunjukkan pada sakelar jangkauan ukur. Hal ini seharusnya memberi Anda sebuah angka untuk dikalikan dengan pembacaan hasil pengukuran. Sebagai contoh, jika multimeter diatur pada R x 100 dan jarum menunjuk pada 50 ohm, maka hambatan listrik sebenarnya adalah 100 x 50, yaitu 50
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 11
    5. Ketahui lebih banyak tentang skala dB. Skala dB (desibel), umumnya berada paling bawah, paling kecil pada pengukuran analog, yang membutuhkan pelatihan tambahan untuk menggunakannya. Skala ini adalah skala logaritmik yang mengukur rasio voltase (disebut juga penguatan atau pelemahan).[10] Standar skala dBv di Amerika menetapkan 0 dBv sebagai 0,775 volt yang diukur pada hambatan listrik 600 ohm, tetapi ada juga skala dBu, dB, dan bahkan dBV (dengan huruf V besar).[11]

Bagian 3
Pemecahan Masalah

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 12
    1. Atur jangkauan. Kecuali Anda memiliki multimeter dengan jangkauan otomatis, maka masing-masing mode dasar (voltase, hambatan, dan arus) memiliki beberapa pengaturan yang dapat dipilih. Ini adalah jangkauan, yang harus Anda atur sebelum menempelkan kontak pada rangkaian. Mulailah dengan tebakan terbaik Anda tentang nilai di mana sedikit di atas hasil terdekat. Sebagai contoh, jika Anda memperkirakan untuk mengukur sekitar 12 volt, maka atur pengukuran pada 25V, bukan 10V, dengan mengasumsikan keduanya adalah pilihan terdekat.[12]</ref>
    • Jika Anda tidak tahu perkiraan besarnya arus, atur pada jangkauan tertinggi pada percobaan pertama untuk menghindari kerusakan pada alat ukur.[13]
    • Cara lain kecil kemungkinannya merusak alat ukur, tapi pertimbangkan pengaturan hambatan terkecil dan 10V sebagai pengukuran awal.[14]
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 13
    2. Sesuaikan pembacaan yang "di luar skala". Pada alat ukur digital, "OL", "OVER", atau "overload" berarti bahwa Anda harus memilih jangkauan yang lebih tinggi, sementara hasil yang mendekati nol berarti jangkauan yang lebih rendah akan memberikan akurasi yang lebih baik. Pada alat ukur analog, jarum penunjuk yang tidak bergerak biasanya berarti bahwa Anda harus memilih jangkauan yang lebih rendah. Jarum penunjuk yang menunjuk pada angka maksimum berarti Anda harus memilih jangkauan yang lebih tinggi. 
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 14
    3. Putuskan daya sebelum mengukur hambatan listrik. Matikan sakelar daya atau singkirkan baterai yang memberi daya pada rangkaian untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.[15] Multimeter memberikan arus untuk mengukur hambatan listrik, dan jika ada arus tambahan yang sedang mengalir, maka akan mengganggu hasilnya. 
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 15
    4. Ukur arus dalam rangkaian seri. Untuk mengukur arus, Anda harus membentuk rangkaian yang melibatkan multimeter secara seri dengan komponen lainnya. Sebagai contoh, putuskan satu kabel dari terminal baterai, lalu hubungkan satu kabel penyidik ke kabel dan kabel penyidik lainnya ke baterai untuk menutup lagi rangkaian itu. 
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 16
    5. Ukur tegangan dalam rangkaian paralel. Tegangan adalah perubahan dalam energi listrik melalui beberapa bagian rangkaian. Rangkaian seharusnya sudah tertutup dengan aliran arus, dan alat ukur seharusnya memiliki dua kabel penyidik yang ditempatkan di titik yang berbeda pada rangkaian untuk menghubungkannya secara paralel dengan rangkaian
    .
  6. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 17
    6. Kalibrasi ohm pada alat ukur analog. Meter analog memiliki sakelar jangkauan ukur tambahan, yang digunakan untuk menera skala hambatan listrik dan biasanya ditandai dengan lambang Ω. Sebelum melakukan pengukuran hambatan, hubungkan kedua ujung kabel penyidik satu sama lain. Atur pengatur posisi jarum penunjuk hingga skala ohm terbaca nol untuk melakukan kalibrasi, lalu lakukan pengujian yang sebenarnya.[16]

Tips

  • Jika ada cermin di belakang jarum penunjuk dari multimeter analog, pindahkan alat ukur ke kiri atau ke kanan sehingga jarum penunjuk menutupi bayangannya sendiri untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik.
  • Jika Anda mengalami kesulitan untuk membaca multimeter digital, maka lihatlah buku petunjuk penggunaan. Pada pengaturan awalnya, alat ukur seharusnya menunjukkan hasil pembacaan berupa angka, tapi dapat juga ada pengaturan yang menunjukkan grafik batang atau bentuk informasi lainnya.
  • Jika jarum penunjuk dari multimeter analog menunjukkan angka di bawah nol bahkan pada jangkauan paling rendah, maka konektor + dan - Anda mungkin terbalik. Tukar konektor dan baca lagi.
  • Pengukuran awal akan berubah-ubah ketika mengukur tegangan AC, tapi lama-lama akan makin stabil untuk mendapatkan pengukuran yang akurat.Peringatan
Jika Anda gagal memilih jangkauan yang lebih tinggi dari keluaran rangkaian atau baterai, maka pembacaan dapat merusak multimeter. Multimeter analog cenderung jauh lebih mudah rusak dibanding multimeter digital, sementara multimeter digital dengan jangkauan otomatis paling tahan dibanding yang lain.

Sumber : http://id.wikihow.com/Membaca-Multimeter


Minggu, 19 Februari 2017

Kamis, 09 Februari 2017

OCL 150watt

 

Amplifier Ruangan 150 Watt



Amplifier adalah perangkat penguat sinyal, dalam hal ini amplifier yang akan dibuat adalah amplifier ruangan dengan daya 150 watt. Amplifier untuk ruangan yang sederhana pada umumnya dilengkapi dengan pengatur nada (tone control) dalam 1 box. Kapasitas daya untuk amplifier ruangan tidak perlu terlalu besar, karena digunakan untuk menguatkan sinyal dalam suatu ruangan (rumah) saja. Berikut adalah tahapan dalam membuat amplifier.
Amplifier Ruangan

Bagian Amplifier

Untuk membuat sebuah amplifier ruangan diperlukan beberapa kit atau rangkaian sebagai berikut :
  • Power Amplifier
  • Tone control
  • SpeakerProtektor
  • Power Supply
  • Box Amplifier

1. Power Amplifier

Power amplifier yang dipilih adalah power amplifier OCL 150 watt. Kit power amplifier 150 watt terdapat banyak jenis di toko elektronika, oleh karena itu perlu dipilih yang baik. Power amplifier OCL 150 watt memiliki daya atau power yang lebih dari cukup untuk menguatkan sinyal audio dalam sebuah ruangan. Berikut adalah contoh kit power amplifier OCL 150 Watt.
Kit Power Amplifier OCL 150 WattKit Power Amplifier OCL 150 Watt
Skema rangkaian power OCL 150 watt diatas menggunakan transistor power TIP3055 dan TIP2955, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema rankaian power amplifier OCL 150 watt berikut :
Rangkaian Power OCL 150 WattRangkaian Power OCL 150 Watt
Rangkaian power amplifier OCL 150 watt diatas adalah skema untuk 1 sisi atau chanel, dalam kit power OCL 150 watt diatas merupakan gabungan 2 buah rangkaian power OCL 150 watt tersebut karena kit tersebut stereo.

2. Tone Control

Tone control yang dapat dipasangkan dengan power amplifier OCL 150 watt ada banyak jenis, yang paling sederhana dan memiliki kualitas yang bagus salah satunya tone control 4 transistor. Tone control 4 transistor ini dipilih karena sistem pengatur nadanya baxandall dan tegangan kerja tone control sama dengan tegangan power amplifier, sehingga tidak perlu power supply tambahan,selain itu tone control ini murah. Berikut kit tone control 4 transistor tersebut.
Tone Control 4 TransistorTone Control 4 Transistor
Skema rangkaian tone control 4 transistor diatas adalah sebagai berikut.
Rangkaian Tone Control 4 TRRangkaian Tone Control 4 Transistor

3. Speaker Protektor

Speaker protektor adalah rangkaian yang berfungsi untuk melindungi load speaker dari lonjakan tegangan pada output power amplifier. Pada prinsipnya speaker protektor bekerja dengan menunda waktu interkoneksi antara speaker dengan power amplifier, sehingga lonjakan tegangan power OCL pada saat pertama kali dihidupkan tidak tersalurkan ke speaker. Speaker protektor yang baik selain dapat menunda waktu terhubungnya speaker juga harus dapat memutus dengan cepat apa bila terdapat sinyal DC pada output power amplifier. Berikut kit speaker protektor yang dapat digunakan.
Kit Speaker ProtektorKit Speaker Protektor
Kit speaker protektor diatas adalah stereo,sehingga jalur output dari power ampliifer OCL 150 watt diatas langsung dihubungkan ke input speaker protektor. Berikut adalah skema rangkaan speaker protektor diatas.
Skema Rangkaian Speaker ProtektorSkema Rangkaian Speaker Protektor

4. Power Supply

Power supply yang diperlukan untuk membuat amplifier ini adalah power supply simetris dengan kapasitas arus minimal 5 Ampere dan tegangan output simetris 25 – 32 volt. Untuk transformator sebaiknya dipilih yang berkualitas karena transformator yang tidak bagus pada umumnya dapat menyebabkan noise (dengung) dari gelombang elektromagnetik transformotor tersebut. Selain itu sebaiknya dipilih transformator yang menyediakan terminal extra 500 mA atau 1 A untuk memberikan supply tegangan ke speaker protektor dan kipas.
Kit Power Supply AmplifierKit Power Supply Amplifier
Untuk bagian kit power supply yang perlu diperhatikan adalah kapasitas kapasitor (elco) dan kapasitas arus dioda bridge. Hal ini karena apabila kurang besar maka akan terjadi drop tegangan pada saat amplifier mereproduksi nada bass.
Rangkaian Power Supply AmplifierRangkaian Power Supply Amplifier

Cara Merakit Amplifier

Cara merakit amplifier dalam sebuah box yang perlu diperhatikan adalah tata letak kit power amplifier terhadap transformator power supply,kipas dan kit yang lain karena menentukan jalur kabel dan sirkulasi udara dalam box.
  • Posisi transformator perlu diperhatikan karena memancarkan gelombang elektromagnetik disekitar trsformer, selain itu berat.
  • Posisi kit power amplifier terhadap kipas, hal ini penting karena kipas berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara, sehingga komponen yang menimbulkan panas seperti transisto power amplifier dan transformator sebisa mungkin mendapat prioritas mendapat sirkulasi udara yang lancar.
  • Posisi tone control sebaiknya terlindung dari pengaruh elektromagnetik dari transformator (terutama bagian input), hal ini bertujuan agar tidak terjadi dengung karena efek elektromagnetik.
  • Jalur kabel input sebisa mungkin dijauhkan dari transformer dan menggunakan kabel coaxial aar gelombang elektromagnetik dari luar tidak mengenai sinyal input amplifier.
  • Sistem grounding dalam rangkaian sebaiknya dihubungkan ke box, kecuali ground untu speaker protektor jangan sampai terhubung dengan ground rangkaian power amplifier, hal ini bertjuan agar speaker protektor dapat mendeteksi sinya DC dari output power amplifier dengan baik.
 Setelah proses perakitan selesai, sebaiknya amplifier ruangan tersebut di test dengan dinyalakan tanpa terhubung dengan speaker dan sinyal input, pastikan semua temperatur komponen normal dan jangan lupa mengukur jalur output speaker amplifier dengan mutlimeter VAC (harus 0 volt) pada saat tanpa sinyal dan tidak ada tegangan DC pada terminal output. Setelah semua normal silahkan sihubungkan ke loaud speker dan diberikan sinyal audio pada amplifier yang baru kita buat.

Sumber :http://zonaelektro.net/amplifier-ruangan-150-watt/

HARGA HARGA SPEAKER

BAFTAR HARGA SPEAKER Harga satuan
Toto sound platinum series 18 " Rp 1.200.000


Toto sound blue 1875 FI Rp 750.000


Toto Sound 12 " black series Rp 375.000


Toto Sound 15 " Rp 500.000


Toto Sound 10 " Gold series Rp 300.000


Toto sound platinum series 15 " Rp 900.000


Speaker Toto Sound 15 " Babet ( AL) Rp 700.000


Toto Sound 12 " Gold series Rp 400.000


Black Widow 18 " Peavey Rp 1.600.000


Black Widow 15 " Peavey Rp 1.400.000


Black Widow 15 " pro Rp 1.200.000


Black Widow 18 " pro


Speaker black spider BS 1530 15 " Rp 600.000


Compression Driver Tweeter Black Spider BS 380 Rp 225.000


Speaker ADS 21 " Subwoofer Rp 1.600.000


ADS 18 " pro audio Rp 850.000


ACR 15200 Mid Bass Rp 375.000


ACR Platinum series 15500 Rp 490.000


Speaker ACR Excellent 12 " Rp 550.000


Speaker ACR premier 12 inch Rp 800.000


Audax Mid high 12252 Rp 425.000


Audax 18 inch 1000 watt Rp 1.400.000


Acura PA speaker 8 " Rp 250.000


Acura PA speaker 10 " Rp 300.000


Speaker Onyx 15 " 15700 Rp 800.000


Speaker Onyx 18 " 18220 Rp 775.000


Speaker Onyx 18 " 181000 Rp 1.100.000


Line Array Speaker 8 " Import Rp. 550.000


Peavey Low Rider 18 " Rp 2.700.000


Mc Kenzie Rp 1.600.000


Celection G 12-80 Pro Audio Rp 350.000


Fostex MF 302 Rp 950.000


Fostex 18 " laboratory series Rp 3.100.000


Speaker Proton 6 " 200 watt Rp 140.000


Teisco 12 " green full range Rp 350.000


Speaker component 18 " RCF L18 P300 Rp 3.350.000


hokutone jepang 8 " Rp. 250.000


Panasonic 12 " Full Range Rp. 500.000


Ceiling speaker Rp. 225.000


speaker BMB CS-252 V Rp. 1.100.000
Beda Tempat Beda hargaArtikel ini hanya sebagai patokan.
Sumber :http://fjb.kaskus.co.id/product/000000000000000014040051/subwooferdrivertweterloudspeakerdll-murahtoto-soundblack-widowpeaveybmbdll