Recent Posts

Rabu, 19 April 2017









Rangkaian power amplilfier Untuk Lapangan atau Rumahan dari dulu sampai sekarang tidak banyak mengalami perubahan. Tiap-tiap amplifier memiliki karakter suara yang bermacam-macam, sesuai kehendak si pembuatnya, namun pada dasarnya masih banyak mengalami kekurangan atau cacat audio terutama untuk kit driver yang ada di pasaran. Ada yang bilang rangkaian ini bagus, tapi pas dirakit dan dites ternyata hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Masalah yang ada biasanya treble kurang halus, suara kurang kenceng, suara pecah, dengung, dites ditengah lapangan suara bass hilang. Jadi anda tidak harus percaya omongan orang 100%. Kualitas amplifier built-up pasti berbeda jauh dengan amplifier rakitan, rangkaian boleh sama tapi kualitas akan bergantung pada siapa yang merakitnya.


Ingin tahu rahasianya? Berikut ini ada beberapa trik yang perlu dicoba.

MENGATASI DENGUNG:
Power amplifier blazer sering dipakai dilapangan. Rangkaian ini konon kata orang adalah rakitan bell. Tapi anda jangan langsung tertarik pada power ini, rangkaiannya agak rumit & susah dimengerti mencerminkan kecerdasan orang yang pertama kali mendisainnya. Menurut saya power yang bagus adalah power yang sederhana, murah, mudah dirakit dan rasional. Kita tidak perlu menggunakan komponen dengan harga mahal seperti kapasitor tantalum, power mosfet dan yang mahal lainnya. ini tidaklah menentukan sekali kualitas dari power amp yang kita rakit. Power besar kadang menimbulkan dengung, untuk mengatasinya yaitu dengan memisahkan antara ground sinyal (ground soket, ground casing) dan ground power.

CARA SETING TRIMPOT ARUS IDLE:
Putar trimpot arus (jika ada) sampai mengalirkan arus sebesar 50-100mA pada tiap transistor power, tujuannya untuk menghindarkan cacat treble pada posisi volume di atas jam 10. Resikonya heatsink jadi panassss! (ini tanda setingan klass A-AB)

SETTING TRIMPOT DC OFFSET:
Pada saat input tanpa sinyal, putar trimpot offset sehingga tegangan di speaker benar-benar terbaca 0 Volt. Jika anda tidak mau susah-susah, gunakan dan percayakan saja rangkaian dengan ic tipe HA17741 dari Hitachi atau merek IC yang berkualitas lainnya! Ini jantung rangkaian, 90-95% kualitas rangkaian ditentukan dari IC ini!!!

MENGATASI SUARA LOYO/KURANG KENCENG:
Gunakan rangkaian pre-amp untuk menaikkan sinyal minimal sebesar 2 kali. biasanya dan seharusnya rangkaian pre-amp ini menggunakan IC op-amp dengan supply minimal +12V -12V. Naikkan nada mid-nya! Kalalu anda tidak mau susah2 gunakan saja rangkaian tone control IC yang ada mid-nya! Rahasianya bukan di nada mid-nya saja tapi sinyal output dari IC op-amp biasanya besar.

TREBLE PECAH:
Treble yang berlebihan akan merusak power amp, tenaga bukannya keluar malah ngedrop. Mengatasinya, pasang kapasitor filter 1nF pada input power amp ke ground untuk menjamin sinyal tidak cacat. Gunakan selalu komponen aktif yang berkualitas seperti IC dan transistor, harga beda Rp500 juga akan beda hasilnya. Gunakan kabel yang besar dan sependek mungkin, terutama untuk kaki transistor power, dan sebaiknya transistor ini langsung disolder ke pcb.

KAPASITOR SUPPLY
Biasanya power untuk lapangan menggunakan supplay trafo 50V CT 50V, atau minimal 42V ct 42V. Semakin besar tegangan supply semakin besar watt yang tersalurkan walaupun di rangkaian cuma tertulis 300-400 Watt saja. Tentu saja ini menggunakan kapasitor elko dengan voltase 80-100V. Kapasitor 10.000uF/100V akan sama dengan 4X10.000uF/50V.
Usahakan untuk menggunakan elko yang kuat di temperature 105 ‘C. Kapasitor ini kuat di supply lebih dari voltase nominal yang tertulis di badannya, biasanya dilebihkan sebesar 25%. Sebagai contoh kapasitor 4700uF/50V 105’C akan sama dengan 4700uF/63V 85’C. Supaya elko ini tidak cepat meledak jika diberi tegangan penuh, usahakan temperaturnya sedingin mungkin.

BASS HILANG DI LAPANGAN:
Coba gunakan driver speaker yang mempunyai diameter spul besar dipasang dengan ukuran bok yang cocok. Biasanya disertakan contoh parameter dan referensi dimensi bok, tetapi referensi box yang diberikan tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan, tidak hanya pada ACR, Kicker Subwoofer pun begitu. Ukuran bok biasanya lebih besar dari bok2 -bok yang dijual di pasaran. kalau anda memaksa menggunakan bok yang dari pasaran ini, gunakan driver bertipe G12-80 (maaf tidak sebut merek takut promosi) speaker dengan nada bass untuk ukuran bok kecil. Dinding bok harus tebal, kuat dan jangan lupa diLEM!!! Bok yang dilem dengan yang tidak akan beda suaranya, terutama nada bass, buktikan!!!

SENSOR PANAS
Berupa transistor, transistor ini biasanya bertipe MJE340 atau bisa juga BD139 letaknya ada ditengah, diapit oleh sepasang transistor yang bermodel sama. Transistor ini harus dipasang pada main heatsink untuk mendeteksi panas yang dihasilkan oleh transistor power. Kerjanya untuk menurunkan arus bias pada saat heatsink panas. Terus kenapa heatsink dan transistor power harus diset diposisi panas? Ya tujuannya tidak lain untuk menghindarkan sinyal dari cacat (di kelas A atau AB), dengan konsekuensi panas. Kelas ini tidak perlu dan tidak akan terasa jika anda hanya menginginkan nada bass saja. Tujuan seting pada. kelas AB adalah suara tetap jernih walaupun volume diputar diposisi maksimal (di tengah lapangan). Rasanya tidak mungkin, tapi ini lebih mendekati.

HEATSINK YANG BERUKURAN BESAR
Bukan hanya kapasitor elektrolit yang lebih mudah meledak di temperatur tinggi, transistor power juga bisa break jauh di bawah tegangan break aslinya. Sebagai contoh transistor 2SC5200 mempunyai tegangan break sebesar 230Vdc, tetapi jika temperaturya tinggi maka nilai tegangan break-nya akan turun jauh di bawah nilai ini, akibatnya transistor cepat rusak. Penggunaan heatsink dan kipas pendingin sangat penting bukan hanya untuk menurunkan panas, lebih dari itu dapat menghindarkan transistor dari break/rusak dan output yang melemah. Semakin panas temperatur maka akan semakin kurang kemampuannya. Penggunaan pendingin ini diharapkan agar komponen tetap fresh, fit dan tahan lama.


PEMILIHAN KOMPONEN:

TRANSISTOR POWER
Banyak sekali tipe dan model transistor ini, sebagai contoh MJ15003-4 & MJ15024-5 dari Motorola, tapi sayang komponen ini sudah tidak diproduksi oleh Motorola lagi tetapi dari ON semiconductor. Hanya beda merek bisa mengurangi kualitas dan kepercayaan pelanggan. Transistor model jengkol biasanya lebih kuat di temperature tinggi, mungkin karena lebih kedap udara. Menurut beberapa teman, karakter dari transistor jengkol ini lebih kuat ke middle, terutama kalau sudah panas.

2SC5200 dari Toshiba, transistor ini dalamannya sama besar dengan Sanken 2SC2922, dan keduanya akan break jika temperaturnya terlalu panas. 2SC2922 Sanken mengeluarkan butiran-butiran timah jika dipanaskan, ini kelemahan. 2SC3281, transistor ini paling populer, paling linier di temperatur dingin-hangat dan sering dipakai pada professional amplifier, tetapi Toshiba tidak lagi memproduksinya, gantinya ya C5200. Jika transistor C3281 masih ada di pasaran, maka itu kemungkinan besar adalah palsu!!! Karakter Sanken 2SC2922 diakui paling empuk. Toshiba 2sC5200 low juga dan paling banyak disukai karena karakternya dianggap paling linier dan cocok dengan selera telinga audio diyer.

TRANSFORMATOR
Ada dua model transformator yang sering dipakai, yaitu model EI (kotak/konvensional) dan model Toroid (Cincin/donat). Ada yang bilang trafo model toroid lebih bagus karena memiliki kobocoran fluk yang lebih kecil, pada kenyataannya sama saja, atau mungkin radiasi toroid lebih besar. Rangkaian-rangkaian yang sensitive terhadap flux ini adalah rangkaian yang berpenguatan tinggi seperti pre-amp head dan pre-amp mic. Rangkaian ini biasanya dipasang horizontal/datar sejajar dengan susunan kawat email trafo konvensional sehingga rangkaian menerima dengung yang lebih besar. Berbeda dengan trafo model toroid yang kawat emailnya tersusun secara vertical sehingga kawat-kawat ini tegak lurus dengan kit-kit rangkaian.
Efeknya adalah fluk yang di terima kit pre-amp head lebih kecil. Untuk mengatasi agar fluk ini tidak masuk ke rangkaian adalah dengan men-shelding/ membentengi dengan plat berbahan aluminium padat kedap oksigen. Plat ini tentu saja dihubungkan ke ground melalui kabel. Untuk menyamai transmisi fluk secara vertical, trafo konvensional perlu di pasang miring (sisi samping dijadikan sisi bawah) sehingga susunan kawat trafo tegak berdiri, cara ini sering dipakai pada power2 built-up. Ini membuat kita harus memilih casing yang tinggi. Tegangan 50V CT 50V bisa didapatkan dengan menggabungkan 2 transformator 25VCT25V, CT tidak dipakai, kaki 25V dijadikan 50V sehingga kaki satunya menjadi CT, sehingga jumlah total adalah 100V atau 50VCT50V. Ini pantas dipakai untuk pwr amp berdaya di atas 400Watt.

RESISTOR 5W
Resistor pada pada kaki-kaki transistor power biasanya bernilai 0.5 ohm 5 Watt berbentuk kotak putih. Jika kita bongkar dalamannya maka terlihat ada kawat alumunium yang melingkar. Ini menyerupai induktor, reaktansi induktif pada induktor akan tinggi jika dialiri sinya berfrekuensi tinggi sehingga nada treble akan melemah dan cacat. Tetapi seringnya ini diharapkan untuk melemahkan cacatnya treble. Daya yang diperlukan untuk mengeluarkan nada tinggi (treble) tentu lebih besar, masalah ada di sini. Penggunaan R 0.5/5W pada power amplifier rumahan its ok-ok saja. Tetapi sering tidak disadari penyebab rusaknya speaker dan power amplifier adalah tingginya nada treble, sehingga yang timbul adalah panas dan rusak. Sebaiknya gunakan resistor 2 Watt biasa 0.47 – 1 ohm parallel 2 sehingga terhitung 4 Watt. Atau jika menggunakan Resitor 0.22 ohm 4 Watt tidak perlu diparalel karena tegangan jepit cukup setengahnya (satu R 0.5/5W diganti satu R 0.22/4W) its ok.

FUSE
Sifat rusaknya bahan semiconduktor/transistor power amplifier adalah short, jika menggunakan supply yang cukup tinggi maka rusaknya satu transistor ini akan mengajak pasangannya untuk rusak pula. Agar rusaknya transitor ini tidak berjamaah perlu adanya pemasangan sekering. 1.5A per power transistor dirasa cukup.


Sumber :  http://fungsi-media-internet.blogspot.co.id/2013/06/rahasia-rangkaian-power-audio-lapangan.html

Cara Memodifikasi Power afari 400 Watt

Berkaitan dengan modifikasi sebuah power ampli memang banyak cara yang dapat kita lakukan agar power amplifier yang kita miliki bisa bekerja dengan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan audio setup kita masing-masing.  


Dalam me-modifikasi power amplifier sebenarnya susah-susah gampang tergantung bagaimana kita menyimpulkan nya saja, yang jadi himbauan dari admin setiap rangkaian power amplifier baik itu power amplifier 150 watt, 200 watt, 300 watt, 400 watt, 500 watt, 600 watt, 750 watt, 900 watt, 1000 watt, 1200 watt, 2000 watt, 5000 watt, dan lain sebagainya maka kita harus memahami tentang karakter dari power amplifier tersebut.




Cara Modifikasi Power Amplifier 400 Watt Safari - www.divaizz.com


Rangkaian power amplifier di atas memiliki atau mempunyai karakter yang berbeda-beda, nah dari karakter-karakter yang di miliki power amplifier tersebut kita pahami terlebih dahulu dan nantinya kita modifikasi sesuai keinginan kita dan tentunya agar mendapat hasil yang terbaik maka kita harus cocok kan dengan karakter power amplifier masing-masing.


Kalau menurut admin, untuk karakter power amplifier 400 watt dominan atau cenderung ke low atau bass, akan tetapi semua itu belum tentu sesuai dengan kesimpulan sobat karena prinsip seseorang satu dengan yang lain belum tentu sama. Dan kali ini admin akan memberikan tips untuk modifikasi power amplifier 400 watt mono namun untuk power amplifier 400 watt stereo tentunya juga bisa agar suara yang di hasilkan lebih kuat.


Perlu admin tegaskan, di sini admin tidak mengharuskan atau memaksa Anda untuk melakukan modifikasi power amplifier dan admin hanya berbagi tips atas apa yang sudah admin lakukan dan sudah admin uji coba kalau Anda ingin mencobanya maka dengan senang hati silahkan saja dan ikuti dengan cermat keterangannya serta pahami agar tidak ada kesalahan atau juga hal yang tidak kita inginkan.


Untuk pertama komponen yang di rubah adalah dua buah elco yang masing ukurannya sama yaitu 47uf/50V diganti dengan elco ukuran 47uf/100v dan 1 buah elco 220uf/50v di ganti dengan 470uf/100v atau 330uf/100V. Selain itu Resistor juga harus di ganti.Lihat gambar di bawah untuk mengetahui resistor mana saja dan ukuran berapa yang di ganti.





 Demikian pembahasan tentang cara modifikasi power amplifier 400 Watt safari, semoga bisa menambah wawasan kita terlebih lagi semoga bisa bermanfaat untuk kita semua apabila masih bingung atau ada yang di tanyakan jangan ragu tulis saja di kolom komentar di bawah.


Sumber :  http://www.divaizz.com/2015/01/modifikasi-power-400-watt-mono.html

Sabtu, 08 April 2017

Jenis - jenis IC Regulator (penstabil tegangan)

IC Voltage Regulator
Jenis-jenis IC Voltage Regulator (IC Pengatur Tegangan)
  – Voltage Regulator atau Pengatur Tegangan adalah salah satu rangkaian yang sering dipakai dalam peralatan Elektronika. Fungsi Voltage Regulator adalah untuk mempertahankan atau memastikan Tegangan pada level tertentu secara otomatis. Artinya, Tegangan Output (Keluaran) DC pada Voltage Regulator tidak dipengaruhi oleh perubahan Tegangan Input (Masukan), Beban pada Output dan juga Suhu. Tegangan Stabil yang bebas dari segala gangguan seperti noise ataupun fluktuasi (naik turun) sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan Elektronika terutama pada peralatan elektronika yang sifatnya digital seperti Mikro Controller ataupun Mikro Prosesor.
Rangkaian Voltage Regulator ini banyak ditemukan pada Adaptor yang bertugas untuk memberikan Tegangan DC untuk Laptop, Handphone, Konsol Game dan lain sebagainya. Pada Peralatan Elektronika yang Power Supply atau Catu Dayanya diintegrasi ke dalam unitnya seperti TV, DVD Player dan Komputer Desktop, Rangkaian Voltage Regulator (Pengatur Tegangan) juga merupakan suatu keharusan agar Tegangan yang diberikan kepada Rangkaian lainnya Stabil dan bebas dari fluktuasi.
Terdapat berbagai jenis Voltage Regulator atau Pengatur Tegangan, salah satunya adalah Voltage Regulator dengan Menggunakan IC Voltage Regulator. Salah satu tipe IC Voltage Regulator yang paling sering ditemukan adalah tipe 7805 yaitu IC Voltage Regulator yang mengatur Tegangan Output stabil pada Tegangan 5 Volt DC.

Jenis-jenis IC Voltage Regulator


Terdapat beberapa cara pengelompokan Pengatur Tegangan yang berbentuk IC (Integrated Circuit),  diantaranya adalah berdasarkan Jumlah Terminal (3 Terminal dan 5 Terminal),  berdasarkan Linear Voltage Regular dan Switching Voltage Regulator. Sedangkan cara pengelompokan yang ketiga adalah dengan menggolongkannya menjadi 3 jenis yakni Fixed Voltage Regulator, Adjustable Voltage Regulator dan Switching Voltage Regulator.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 3 Jenis IC Pengatur Tegangan DC (DC Voltage Regulator) :

FIXED VOLTAGE REGULATOR (Pengatur Tegangan Tetap)

IC jenis Pengatur Tegangan Tetap (Fixed Voltage Regulator) ini memiliki nilai tetap yang tidak dapat disetel (di-adjust) sesuai dengan keinginan Rangkaiannya. Tegangannya telah ditetapkan oleh produsen IC sehingga Tegangan DC yang diatur juga Tetap sesuai dengan spesifikasi IC-nya. Misalnya IC Voltage Regulator 7805, maka Output Tegangan DC-nya juga hanya 5 Volt DC. Terdapat 2 jenis Pengatur Tegangan Tetap yaitu Positive Voltage Regulator dan Negative Voltage Regulator.
Jenis IC Voltage Regulator yang paling sering ditemukan di Pasaran adalah tipe 78XX. Tanda XX dibelakangnya adalah Kode Angka yang menunjukan Tegangan Output DC pada IC Voltage Regulator tersebut. Contohnya 7805, 7809, 7812 dan lain sebagainya. IC 78XX merupakan IC jenis Positive Voltage Regulator.
IC yang berjenis Negative Voltage Regulator memiliki desain, konstruksi dan cara kerja yang sama dengan jenis Positive Voltage Regulator, yang membedakannya hanya polaritas pada Tegangan Outputnya. Contoh IC jenis Negative Voltage Regulator diantaranya adalah 7905, 7912 atau IC Voltage Regulator berawalan kode 79XX.
IC Fixed Voltage Regulator juga dikategorikan sebagai IC Linear Voltage Regulator.
Dibawah ini adalah Rangkaian Dasar untuk IC LM78XX beserta bentuk Komponennya (Fixed Voltage Regulator).Rangkaian IC Fixed Voltage Regulator

 

ADJUSTABLE VOLTAGE REGULATOR (Pengatur Tegangan yang dapat disetel)


IC jenis Adjustable Voltage Regulator adalah jenis IC Pengatur Tegangan DC yang memiliki range Tegangan Output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan Rangkaiannya. IC Adjustable Voltage Regulator ini juga memiliki 2 jenis yaitu  Positive Adjustable Voltage Regulator dan Negative Adjustable Voltage Regulator. Contoh IC jenis Positive Adjustable Voltage Regulator diantaranya adalah LM317 yang memiliki range atau rentang tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC. Sedangkan contoh IC jenis Negative Adjustable Voltage Regulator adalah LM337 yang memiliki Range atau Jangkauan Tegangan yang sama dengan LM317. Pada dasarnya desain, konstruksi dan cara kerja pada kedua jenis IC Adjustable Voltage Regulator adalah sama. Yang membedakannya adalah Polaritas pada Output Tegangan DC-nya.
IC Fixed Voltage Regulator juga dikategorikan sebagai IC Linear Voltage Regulator.
Dibawah ini adalah Rangkaian Dasar IC LM317 beserta bentuk komponennya (Adjustable Voltage Regulator).Rangkaian IC Adjustable Voltage Regulator

SWITCHING VOLTAGE REGULATOR

 Switching Voltage Regulator ini memiliki Desain, Konstruksi dan cara kerja yang berbeda dengan IC Linear Regulator (Fixed dan Adjustable Voltage Regulator). Switching Voltage Regulator memiliki efisiensi pemakaian energi yang lebih baik jika dibandingkan dengan IC Linear Regulator. Hal ini dikarenakan kemampuannya yang dapat mengalihkan penyediaan energi listrik ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan energi listrik. Oleh karena itu, untuk merangkai Pengatur Tegangan dengan sistem Switching Voltage Regulator harus ditambahkan komponen Induktor yang berfungsi sebagai elemen penyimpan energi listrik.

Sumber :  http://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan/

Skema sakelar tepuk dengan desain bagus


 

 saya waktu browsing2  di google saya mau cari sakelar tepuk dan ketemu juga.... saya liat dan saya teliti2...... ternyata sih sangat sederhana tapi....... ada ic yang sulit dicari wooowww..... saya bingung mau bikin tapi ada 1 ic yang sulit di cari. tapi sekarang tidal lagi kali ini sya menemukannya dan berikut skematiknya untuk anda:




 

Rangkaian di atas adalah desain yang terbaik karena menggunakan sedikitnya jumlah komponen dan drive relay.Menggunakan komponen lebih sedikit tetapi membutuhkan lebih banyak arus (sekitar 6mA) dalam modus diam dan tidak memiliki keterlambatan untuk menahan relay ON:

 

Kamis, 02 Maret 2017

DNR LM1894 PENEKAN DESIS (ANTI NOISE)

DNR LM1894 PENEKAN DESIS (ANTI NOISE)

Salah satu hal yang ditakutkan oleh para diyer perakit audio amplifier adalah noise. Dengung sudah teratasi, masalah berikutnya adalah noise. Di banyak peralatan audio ada IC tertulis LM1894, ternyata IC ini adalah penekan desisnya.

Fungsi...
Maksud anti noise di sini adalah suatu rangkaian yang fungsinya untuk menekan desis yang ditimbulkan dari pita kaset, pre-amp head, preamplifier, mixer audio dan pre-amplifier analog sejenisnya. Sebagian komponen saya remove karena dirasa tidak perlu, tetapi masih bisa menekan noise pada radio FM.

Perlu/tidak perlu...
Sinyal audio yang direkam dengan peralatan digital biasanya tidak perlu alat ini!  Biasanya operator yang merekam sudah menggunakannya, tetapi jika belum atau dirasa masih bernoise ya silakan rakit dan test!

Pemasangan...
Idealnya rangkaian ini dipasang sebelum potensio volume/master. Maksudnya sinyal input harus cukup/besar untuk diproses LM1894, setelah diproses (output) boleh kita kurangi sinyal output ini dengan pemasangan potensio (volume/master). (maaf kalau bahasa saya susah dimengerti).

Pengetesan...
Sumber sinyal dari pita kaset ditambah pre-amp head kemudian direkam di PC. Play back bernoise seperti aslinya. Kemudian antara PC dan amplifier saya pasang DNR, hasil masih bernoise juga, putar trimpot VR 1K ke kanan baru noise bisa berkurang, benar-benar low noise. Rangkaian ini simpel, ajaib dan efektif.

Selamat bereksperimen!

Sumber :  http://elektronikakreatif.blogspot.co.id/2012/05/dnr-lm1894-penekan-desis-anti-noise.html

SKEMA RANGKAIAN MASTER MIXER MONO

Skema Rangkaian Master Mixer Mono - Sama dengan artiekl terdahulu, namun yang ini Rangkaian master mixer mono, pada dasarnya stereo atau mono pungsi keduanya tidak ada perbedaan tetapi yang membedakan-nya adalah alur suara hanya digunakan satu arah saja, begitulah kira-kira. Mohon maaf bila dalam penjelasan saya tentang semua ini mungkin agak tidak dimengerti sebagian. Karena terus terang saja saya juga masih dalam tahap belajar kalaupun ada kesalahan mohon dikoreksi saja. Ok sedikit kita plas back kembali tentang pungsi dari mixer tersebut.

Apa sih fungsi dari Mixer ?
       mixer berfungsi sebagai pencampur suara, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.

Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik (public address), sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh yang penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya, sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat musik yang dimainkan oleh band pengiringnya.

Disini Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing masing mikropon yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya salura dua kanal (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif baru diumpan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.

Mixing console menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck, atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai dari yang sangat lembut sampai keras. Kalau kita misalkan sebuah system audio iu umpamakan sebagai tubuh manusia, snake cable bisa kita umpamakan sebagai system syaraf, dan mixing console sebagai jantungnya.

Bila terjadi suatu masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Salah satu syarat terpenting dalam mixing console yang baik adalah mempunyai input gain yang baik, pengaturan eq yang juga baik. Maka dengan demikian akan dapat dilakukan pengaturan yang lebih sempurna dan optimal terhadap setiap input microphone, atau apapun yang menjadi sumber suaranya. Ada banyak tipikal pengaturan yang terdapat dalam sebuah mixing console. (wikipedia)

Dan inilah skema Rangkaian master mixer Mono.


Skema Rangkaian Master Mixer Mono

Daftar Komponen :

  • R.1 - 100 ohm
  • R.2 - 100 k
  • R.3 - 33 k
  • R.4 - 47 k
  • R.5 - 1 K
  • C.1 - 33 pf
  • C.2 - 473 
  • C.3 - 33 pff
  • C.4 - 1 uf, 25 v
  • Vr, 50 k.
Keterangan Gambar:
   pada gambar skema master mier diatas menggunakan ic jrc 4558, untuk Vr. memakai 50 k. skema ini sangat sederhan namun untuk kualitas lumayan, karena rangkain tersebut sudah biasa di pakai oleh para ahli sound sistem untuk master mixer, master mikser ini cocok untuk suara dan audio atau sesuai dengan kebutuhan. 
Ok terima kasih untuk anda semua yang telah menyimak artikel ("Skema Rangkaian Master Mixer Mono.") mudah-mudahan bermanfaat untuk anda, mohon maaf bila ada kesalahan dalam setiap penulisan. karena sudah saya jelaskan bahwa saya juga masih dalam tahap belajar. untuk setiap skema dan rangkaian saya share disini adalah skema yang sudah saya uji coba, dan hasilnya alhamdulillah lancar. Salam.
 

AMPLIFIER PENGUAT IC 741

AMPLIFIER PENGUAT IC 741

power jenis satu ini memang tenaga nya luar biasa karena dari segi penguat deppan yang memakai ic jenis 741 yang bisa men driver bagian penguat akhir. kalau anda memakai speker 18" mending pakai transistor final berjenis mosfet karena transistor yang satu ini bisa di suplai dengan volt yang cukup tinggi. untuk hasil yang maksimal pergunakan lah part yang oriiginal karena menentukan kualitas dari perakitan itu sendiri
   berikut gambar layout pdriver penguat amplifier 741


dan ini layout bawah nya

dan ini skemanya





baikl lah selamat merakit semoga sukses

Rabu, 01 Maret 2017

MEMBEDAH MUSIC BOX KALENG

MEMBEDAH MUSIC BOX KALENG ini sangatlah mudah tanpa perlu berpikir panjang. bermodalkan obeng kecil saja. lalu apa tujuan saya membedah music box kaleng? penasaran....yah penasaran adalah alasan terkuat untuk membongkar Music Box Kaleng ini.heran saja! orang sono bisa bikin Music Box lengkap dengan Radio FM dengan harga Rp30.000. andai anda diberi uang 500ribu belum tentu bisa memproduksi sendiri.

Terus terang rasa penasaran saya terletak pada komponen IC Audio Power  Amplifier, FM Radio, dan Speaker. kalau untuk IC MP3 saya tidak begitu penasaran. saya pilih yang jenis kaleng karena kebetulan memiliki harga yang paling murah dengan suara speaker yang cukup menghibur untuk menemani aktivitas sehari-hari. dan penampilan kaleng lebih menarik untuk dijadikan hiasan ruangan.

rasa penasaran hilanglah sudah. penampakan mesin music box kaleng ini begitu simple. terdapat tiga IC dan sangat mudah untuk mengidentifikasi mana IC MP3, FM Radio, dan IC Audio Amplifier. bahkan menggunakan PCB yang Single Layer hanya dengan ukuran separuh lingkar kaleng saja. hampir semua komponen pada Music Box ini SMD semua, kecuai LED. salut buat para pengembang IC di luar sono. kita bangsa Indonesia tinggal menikmati saja.he...


MEMBEDAH MUSIC BOX KALENG

untuk IC Audio Power Amplifier menggunakan IC 8002A. sangat simpel sekali IC Audio ini. dengan 8 pin sudah terbentuk IC Audio untuk daya kecil.

untuk IC FM Radio menggunakan IC 8065. sangat simple sekali IC FM Radio ini. dengan 8 pin sudah terbentuk IC FM Radio.

untuk IC MP3 menggunakan IC BCG7612.1

untuk Speaker menggunakan Speaker

untuk Baterai menggunakan baterai

mungkin suatu saat music kaleng bisa berharga lebih murah lagi. dengan dibuat dalam satu IC (AUDIO, RADIO, dan MP3) akan membuat harga Single Chip kian murah. dan ini sangat masuk akal.

satu-satunya kelemahan Music Box kaleng ini adalah mudah pecah jika terjatuh, bahkan yang masih baru dari tokopun ada yang sudah pecah. jadi harap diperhatikan sebelum anda memutuskan untuk membawa pulang.

demikian sobat artikel MEMBEDAH MUSIC BOX KALENG ini, semoga bermanfaat.

Sumber :  http://www.hobyfauzi.tk/2016/08/membedah-music-box-kaleng.html

Minggu, 26 Februari 2017

Masalah Dengung Pada Amplifier Rakitan dan Cara Mengatasinya

Bunyi Dengung Pada Amplifier dan Cara Mengatasi

 

Bagi yang hobi otak- atik elektronika pastinya sudah tidak asing lagi dengan amplifier atau biasanya dalam kalangan pengguna elektro di sebut power amplifier. Dari berbagai kendala atau permasalahan saat membangun rakitan amplifier adalah adanya bunyi dengung. Maksudnya bunyi dengung di sini bukannya dengung yang nyaring yang mengganggu suara yang dihasilkan, melainkan adalah dengung noise dengan suara yang tidak terlalu keras.


Bunyi Dengung Pada Power Amplifier
Bunyi Dengung Pada Power Amplifier

Sebenarnya kasus ini memang seringkali terjadi saat memutar ampli rakitan sendiri, yang mana tentunya tidak seperti ampli buatan pabrikan besar, apalagi pabrikan impor, yang mana tak menimbulkan suara atau dengung sama sekali saat diputar, bahkan saat volume di besarkan sekalipun.

Berbagai Penyebab Dari Bunyi Dengung Pada Ampli Rakitan

Pada kebanyakan kasus dengung di sebabkan karena ada dua yaitu ground yang kurang baik, juga rangkaian power supply yang tidak bagus, untuk itu, bila akan merakit power amplifier pastikan rangkaian power supply sudah bagus atau belilah produk yang memang sudah terkenal bagus.
Jika dengung hanya disebabkan karena grounding yang kurang bagus, biasanya suara dengung yang terdengar tidak terlalu keras. Dan juga suaranya tidak ikut membesar walaupun volume-nya di besarkan.
Dan untuk dengung yang bukan karena masalah ground yang kurang bagus, biasanya suara dengung lebih keras dan mengikuti besaran dari potensio volume. Maksudnya, saat volume dibesarkan maka dengung akan ikut membesar, dan begitu juga sebaliknya. Hal ini biasanya disebabkan karena elco yang bocor, atau bisa juga karena transistor yang soak. Intinya karena adanya komponen yang kondisinya upnormal.

Cara Mengatasi Dengung Pada Power Amplifier Rakitan

  1. Pastikan Anda membeli komponen yang berkualitas bagus.
  2. Gunakan casing yang terbuat dari besi, agar ground bisa lebih maksimal.
  3. Idealnya buat satu titik ground yang menempel pada bodi casing, kemudian ground dari semua rangkaian, misalnya ground dari power, tone kontrol, equaliser, CT trave, dan lainnya di sambung jadi satu ke titik ground pada casing tersebut.
Sebenarnya jika kita menerapkan cara di atas, ground sudah bisa di katakan sempurna. Dan seharusnya sudah tidak ada suara dengung sama sekali. Ada juga para teknisi elektronika yang menggabungkan bagian dari potensio (besi di kepala potensiometer di kerik) untuk disambungkan dengan dengan titik ground pada body casing.
Kalau kita memakai casing yang terbuat dari besi, tidak perlu mengambil ground dari kepala belakang potensiometer, sebab saat ditempelkan atau di mur ke casing, secara otomatis potensiometer terhubung dengan ground pada body casing.
Usahakan gunakan kabel yang yang bagus (kabel yang isi serabutnya tebal atau besar) agar rangkaian grounding bisa sempurna, sehingga ground bisa hilang sama sekali.
Cara di atas bisa menghilangkan bisa dijamin menghilangkan dengung pada power rakitan asalkan komponen yang dipakai baru dan berkualitas bagus, atau paling tidak semua komponen dalam keadaan normal.
Setelah kita terapkan cara di atas tetapi dengung masih terjadi, maka langkah selanjutnya terapkan sesuai panduan di bawah ini:
  1. Cek pada bagian power supply, pastikan elco yang di gunakan sesuai standar. Jika perlu ganti dengan elco yang nilai micro-nya lebih tinggi. Lebih bagus lagi jika di ganti dengan elco yang bermerk, misalnya Panasonic (maaf menyebut merk).
  2. Pada rangkaian akhir power supply gunakan regulator ( biasanya komponen yang dipakai berkode 7812, 7815 atau 7912, 7915, dan lain-lain tergantung besaran tegangan keluaran-nya.

    Solusi lain yang bisa diterapkan, jika cara di atas sudah dilakukan adalah dengan menjauhkan trafo dari rangkaian pre amp, atau mixer. Jika perlu gunakan box terpisah antara power supply dengan lainnya.
    Ya walaupun kelihatannya cara ini tidak efisien, karena harus membuat box terpisah, tapi berdasarkan pengalaman cara ini sangat ampuh menghilangkan potensi bunyi dengung.
    Memang menghilangkan bunyi dengung pada power rakitan, gampang- gampang susah. Terlebih jika power tersebut dirakit oleh pemula dan kurang berpengalaman sebelumnya pada bidang ini. Bisa jadi saat perakitan atau proses penyolderan komponen kurang bagus, misalnya penyolderan kurang sempurna sehingga komponen tidak menempel maksimal atau bisa juga penyolderan terlalu lama sehingga menyebabkan komponen rusak atau tidak berfungsi norma seperti seharusnya. Karena ada jenis komponen tertentu, misalnya transistor atau IC yang harus hati-hati saat penyolderan.
    Oke demikian beberapa cara menghilangkan dengung yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat dan silahkan dicoba.

CARA MEMASANG / MENGGANTI SPOOL SPEAKER

Halo juragan, kali ini kita akan mencoba cara untuk mengganti atau memasang spul speaker.
Untuk bahan spul speakernya, sobat bisa membelinya di toko elektro, jadi disini kita akan membahas tentang cara untuk memasangnya saja, bukan cara untuk membuat atau menggulung spul speaker tersebut.
Sebelumnya, ukur diameter spul speaker yang akan kita beli, misal spul speaker yang akan kita pasang / ganti adalah untuk speaker 12" karena pada speaker ukuran ini di pasaran ada yang berdiameter kecil dan ada juga yang berdiameter besar jadi ketahui lebih dulu ukuran tersebut atau buka dust cap terlebih dulu agar lebih jelas tentang ukuran spul yang akan kita beli atau bisa juga melepaskan spul speaker tersebut dan digunakan sebagai contoh ketika membelinya nanti.

 Cara untuk mengganti atau memasang spul speaker ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan antara lain:
Cutter, Obeng minus kecil (untuk membuka lapisan lem).
Bensin (untuk mempermudah membuka lapisan lem).
Avometer, kertas kartu nama atau sejenisnya (untuk mengganjal spul).
Lem synthetic dan juga spul speaker itu sendiri.

Mari memulai.


1. Terlebih dulu buka dust cap (Penutup bagian depan yang biasanya berbentuk seperti kubah dan berada di tengah-tengah).

Caranya, tetesi pada lem bagian pinggir dust cap dengan bensin.
Biarkan beberapa saat, lakukan berkali-kali hingga lem menjadi lunak lalu lepas lemnya menggunakan obeng kecil atau cutter.

2. Setelah dust cap terbuka,

selanjutnya tetesi juga lem yang melingkari spul speaker dengan bensin dan biarkan beberapa saat dan lakukan juga berulang kali hingga lem menjadi lunak kemudian lepaskan atau kerok lem yang menempel setelah itu angkat spul speaker tersebut dengan hati-hati agar tidak merusakkan daun speakernya.
Setelah lem yang menempel pada pinggir spul telah hilang, angkat perlahan dengan hati-hati.

3. Siapkan Spool Speaker

Sebelum memasukkan spul speaker yang baru, lebih baiknya beri tanda pada bagian dalam spul dengan spidol atau alat tulis lain (agar terlihat ketika kita memasangnya).
Pemberian tanda ini bertujuan agar pemasangan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu keluar.
Berilah tanda pada bagian tengah lilitan, seperti tampak pada gambar.


Spul speaker

Titik pengoptimalan spul speaker

4. Polaritas spul speaker.

Untuk penyambungan kawat spul pada terminal yang terdapat pada daun speaker biasanya sudah distandarkan dengan polaritas pada umumnya, jadi posisi ujung kawat telah disesuaikan dengan terminal yang terdapat pada speaker kebanyakan.
Namun tidak ada salahnya bila kita mengetahui polaritas pada kedua ujung kawat speaker.
Untuk polaritas positif-nya adalah kawat pada lilitan lapisan dalam.
Dan polaritas negatif-nya adalah kawat lapisan luar.

5. Masukan Spool Speaker 

Langkah selanjutnya, Posisikan speakar menghadap keatas, lalu masukkan spul yang baru pada lubang speaker, lakukan dengan hati-hati agar tidak merusakkan lilitannya.
Tepatkan dan lihatlah tanda yang telah kita buat tadi pada permukaan magnet.
Pastikan juga posisi spul tepat di tengah-tengah lubang, dengan ditandai tidak terdengar suara gesekan ketika kita menekan ke arah dalam pada daun speaker.
Lalu soder ujung kawat lilitan pada masing-masing titik timah yang masih terdapat pada daun speaker.
Kemudian, lem dengan empat titik di sisi spul dengan daun speaker terlebih dulu, biarkan beberapa saat saja, jangan sampai lem mengering.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah ketika mencari titik ideal pemasangan spul speaker nantinya.


6. Hubungkan Pada Amplifier Vol Rendah

Coba hubungkan pada output amplifier dan beri suara musik kesukaan.
Minimalkan nada bass.
Untuk mendapatkan suara yang ideal, tekan spul speaker kebawah hingga terdengar suara yang paling keras.
Bila masih belum menemukan suara yang paling keras, tarik keluar dan bandingkan dengan suara ketika posisi spul pada posisi bawah tadi.
Bila sudah menemukan posisi spul dengan suara yang paling keras, tambahi lem pada pinggir spul tadi agar menjadi lebih kuat.
Kemudian matikan amplifier dan lepas kabel yang terhubung tadi, lakukan penguncian dengan cara memasukkan kertas kartu nama atau sejenisnya disela spul bagian dalam lubang dan usahakan tidak merubah posisi kedalaman spul.
Tujuan memasukkan kertas pengganjal ini agar spul speaker tepat berada di tengah-tengah.
Seperti gambar dibawah


Cara memasang spul speaker

Biarkan beberapa jam atau lebih agar lem benar-benar kering.
Setelah kering ambil kembali kertas pengganjal tadi, lalu coba tekan daun speaker dan pastikan tidak terdengar gesekan.
Kemudian pasang dan lem-kan dust cap seperti semula, biarkan beberapa saat hingga lem benar-benar kering.
Nah.. Speaker telah siap untuk digunakan.


Semoga Artikel Ini Dapat Bermanfaat....

CARA PEMBUATAN PCB TEKHNIK SETRIKA

Bagi anda yang berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan elektronika atau dari Perguruan Tinggi jurusan Teknik Elektro, atau juga para pehobi elektronika tentunya tidak mengalami kesulitan dengan pembuatan PCB. Ya PCB, singkatan dari Printed Circuit Boards sebuah papan berlapis tembaga dengan pola desain unik yang digunakan untuk merangkai komponen-komponen penyusun sistem elektronika. Tapi bagi anda yang awam dengan pembuatan PCB, tulisan ini mungkin akan bermanfaat dan membantu.

A. Proses Mencetak Desain PCB
Teknik pembuatan PCB yang akan dijelaskan dalam tulisan ini adalah teknik membuat PCB dengan cara menyetrika layout desain PCB pada suatu PCB polos. Teknik ini adalah cara pembuatan PCB yang paling sederhana. Mengapa menggunakan cara yang paling sederhana? Pertama, karena tujuan dari pembuatan PCB adalah memperoleh papan (board) untuk merakit komponen-komponen yang dibutuhkan dalam membuat suatu sistem elektronika. Hal yang terpenting disini adalah PCB yang kita buat adalah PCB yang sesuai dengan harapan kita. Artinya ketika komponen telah dipasang pada PCB, maka rangkaian elektronika yang kita rancang dapat bekerja sesuai dengan harapan kita. Kedua, dengan cara yang sederhana ini kita tidak mengeluarkan banyak biaya untuk membuat PCB. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan PCB-nya:

Langkah 1: Mencetak desain pada kertas HVS 
Cetak (print) desain PCB yang telah kita gambar dengan bantuan komputer pada kertas biasa (kertas HVS). 


Gambar 1. Desain layout PCB

Langkah 2: Fotocopy desain PCB pada kertas glosy 

Perbanyaklah hasil cetakan desain PCB tersebut dengan cara mem-fotocopy-nya. Fotocopy dilakukan dengan menggunakan kertas yang biasa digunakan untuk mencetak foto atau sering dinamakan dengan kertas gloosy. Gunakan kertas gloosy yang paling ringan beratnya (tipis). Untuk mendapatkan hasil yang baik (tinta yang cukup tebal), pilihlah tempat fotocopy yang menggunakan mesin fotocopy Xerox.  
 
Gambar 2. Fotocopy (sumber)

Langkah 3: Siapkan PCB polos
Siapkan PCB polos yang akan kita gunakan dalam pembuatan PCB, yaitu pertama, potong PCB polos sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki untuk membuat PCB. Kedua, usahakan PCB polos yang digunakan permukaan lapisan tembaganya dalam keadaan bersih. Apabila masih kotor, bersihkan dengan menggunakan amplas yang paling halus tingkat kekasarannya.

 
Gambar 3. PCB polos (sumber)

Langkah 4: Siapkan setrika listrik
Siapkan setrika listrik yang biasa digunakan untuk menghaluskan pakaian. Aturlah tingkat panas atau temperaturnya sesuai dengan kebutuhan, yaitu tidak terlalu panas dan tidak juga hanya hangat. Tingkat panas pada permukaan setrika akan mempengaruhi keberhasilan proses pelekatan desain PCB pada PCB polos dan ada kemungkinan juga proses ini mengalami kegagalan, sehingga kita harus sabar mengulangi langkah-langkah pembuatannya dari awal. Setelah dirasa cukup sesuai temperaturnya, selanjutnya tempelkan desain PCB yang melekat pada kertas glossy di atas permukaan PCB polos yang tadi telah dipersiapkan. Atur posisi kertas tersebut, pastikan posisinya tidak miring atau melebihi luasan permukaan PCB polos.

 
Gambar 4. Setrika (sumber)

Langkah 5: Proses penyetrikaan
Setelah itu, lakukan proses menyetrika kertas gloosy yang diletakkan diatas PCB polos tadi seperti halnya kita menyetrika pakaian kita. Pastikan merata proses penyetrikaan kita, terutama pada bagian-bagian tepi. Dalam penyetrikaan, jangan meletakkan setrika kita terlalu lama diatas PCB. Sesekali angkatlah supaya PCB tidak menerima panas yang terlalu tinggi. Jika terlalu panas, maka dapat menyebabkan lapisan tembaga pada PCB mengelupas (menggelembung) dan mungkin juga bahan PCB kita melengkung.

Langkah 6: Proses pendinginan
Jika proses penyetrikaan dirasa sudah merata (menggunakan perasaan), tunggulah sampai dingin. Jangan melepaskan kertas gloosy dari PCB polos ketika keadaanya masih panas, karena hal ini akan menyebabkan kegagalan perekatan tinta pada PCB polos.

Langkah 8: Proses pengelupasan kertas glosy
Siapkan nampan yang berukuran sesuai dengan ukuran PCB yang kita buat. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Isilah nampan tersebut dengan air dingin secukupnya. Selanjutnya, masukkan PCB yang tertempel padanya kertas glosy kedalam nampan berisi air dingin yang telah kita siapkan. Diamkan sejenak, kira-kira 10 sampai dengan 15 menit. Setelah itu, kemudian lakukan pengelupasan kertas glosy secara perlahan-lahan dengan menggunakan jari tangan. Dalam proses pengelupasan ini, ada kemungkinan kegagalan (tinta tidak melekat sempurna). Apabila tidak terlalu banyak jalur yang rusak, maka bagian-bagian yang rusak dapat ditutupi atau diperbaiki dengan menggunakan pena waterproof atau juga spidol permanen. Namun bila jalur yang rusak lebih dari 40%, maka mau tidak mau kita harus mengulang proses sablon tersebut dari awal.

Langkah 9:
Apabila proses-proses diatas berhasil dilakukan, selanjutnya proses yang harus dilakukan adalah melarutkan lapisan tembaga pada PCB polos yang tidak diperlukan dengan larutan ferriclorit (FeCl3).


B. Melarutkan Lapisan Tembaga
Langkah selanjutnya setelah melakukan proses pelekatan desain layout PCB diatas lapisan tembaga PCB polos adalah melarutkan lapisan tembaga yang tidak diperlukan, yaitu lapisan yang tidak tertutup oleh warna hitam (tinta hasil setrika), sehingga nantinya akan didapatkan jalur-jalur penghantar yang diperlukan untuk merangkai komponen elektronik. Langkah pelarutan lapisan tembaga tersebut adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Siapkan tempat pelarutan
Siapkan nampan yang berukuran sesuai dengan ukuran PCB yang kita buat. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Isilah nampan tersebut dengan air secukupnya. Air yang digunakan dalam pelarutan lapisan tembaga dapat menggunakan air biasa (tidak panas) atau juga air panas.

Langkah 2: Siapkan larutan ferriclorit (FeCl3)
Masukkan bubuk ferriclorit (FeCl3) kedalam air dalam nampan yang telah dipersiapkan. Aduk hingga bubuk ferriclorit rata tercampur (larut) dalam air.

Langkah 3: Proses pelarutan lapisan tembaga pada PCB
Masukan PCB polos yang telah disablon kedalam larutan ferriclorit. Sebagai tindakan kehati-hatian, sebelum dimasukan sebaiknya kita melakukan pemeriksaan ulang keadaan jalur-jalur PCB (hasil setrika), pastikan bahwa jalur yang akan kita buat sudah benar, tidak ada kesalahan. Setelah dimasukan, untuk mempercepat proses pelarutan lapisan tembaga, maka goyanglah nampan berisi larutan ferriclorit secara perlahan bersama-sama dengan papan PCB tersebut. Langkah ini dilakukan dilakukan selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit.

Langkah 4: Periksa jalur PCB
Apabila sudah mulai terlihat terbentuknya jalur-jalur tembaga pada PCB, maka angkatlah PCB yang kita buat. Periksa apakah masih ada lapisan tembaga yang tidak diperlukan yang belum terlarutkan. Jika masih, masukan kembali PCB tersebut dan goyanglah lagi nampan beberapa saat lagi sampai semua lapisan tembaga yang tidak dibutuhkan terlarut secara sempurna.

Langkah 5: Bersihkan tinta
Cuci PCB yang masih terdapat noda hitam dari tinta mesin fotocopy dengan menggunakan air. Untuk membersihkan tinta tersebut, gunakan minyak thiner ,bensin, solar, atau minyak sejenisnya. Apabila masih belum bersih sempurna, gunakan amplas halus untuk membantu supaya permukaan PCB benar-benar bersih. Hal ini supaya timah (tenol) mudah menempel ketika proses penyolderan komponen.

Langkah 6: Pelapisan permukaan tembaga PCB
Agar lapisan PCB yang telah jadi tidak mudah kotor atau terkorosi, maka lapisilah permukaan tembaganya dengan cairan pelapis PCB. Setelah dilapisi, jemur PCB hingga cairan lapisan tersebut kering sempurna. Sampai dengan proses ini, PCB buatan kita telah selesai dibuat dan siap digunakan (/fiq). 
 

Senin, 20 Februari 2017

Cara Membaca Multimeter

Label pada multimeter dapat terlihat sulit dimengerti oleh orang awam, dan bahkan orang-orang yang memiliki pengalaman dalam listrik pun mungkin perlu bantuan jika menemui multimeter yang tidak umum dengan sistem singkatan yang tidak biasa. Untungnya, tidak butuh waktu lama untuk menerjemahkan pengaturan dan memahami cara membaca skalanya, sehingga Anda dapat kembali bekerja.

Bagian 1
Baca Pengaturan Sakelar Jangkauan Ukur

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 1
    1. Uji tegangan AC atau DC. Secara umum, lambang V menandakan voltase, garis berlekuk menandakan arus bolak-balik (ditemukan pada rangkaian listrik rumah tangga), dan garis lurus menandakan arus searah (ditemukan pada sebagian besar baterai). Garis itu dapat muncul di sebelah atau di atas huruf.[1]
    • Pengaturan untuk pengujian voltase dalam rangkaian AC umumnya ditandai dengan V~, ACV, atau VAC.
    • Untuk menguji voltase pada rangkaian DC, atur multimeter pada V-, V---, DCV, atau VDC.
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 2
    2. Atur multimeter untuk mengukur arus. Karena arus diukur dalam satuan ampere, maka disingkat dengan A. Pilihlah arus searah atau bolak-balik, sesuai rangkaian yang akan Anda uji. Multimeter analog umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menguji arus bolak-balik.
    • A~, ACA, dan AAC adalah lambang untuk arus bolak-balik.
    • A-, A---, DCA, dan ADC adalah lambang untuk arus searah.
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 3
    3. Carilah pengaturan hambatan listrik. Hal ini ditandai dengan lambang huruf Yunani omega: Ω. Ini adalah lambang yang digunakan untuk menandakan ohm, satuan yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik. Pada jenis multimeter yang lebih lama, satuan ini kadang dilambangkan dengan huruf R untuk resistans
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 4
    4. Gunakan DC+ dan DC-. Jika multimeter Anda memiliki pengaturan ini, gunakan DC+ ketika menguji arus searah. Jika Anda tidak mendapatkan hasil pembacaan dan menduga bahwa terminal positif dan negatif terhubung dengan ujung yang salah, tukarlah dengan DC- untuk mengoreksi hal ini tanpa harus menyesuaikan kabelnya.
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 5
    5. Pahami lambang-lambang yang lain. Jika Anda tidak yakin tentang mengapa ada beberapa pengaturan untuk voltase, arus, atau hambatan listrik, bacalah bagian pemecahan masalah untuk mendapatkan informasi tentang jangkauan pengukuran. Selain pengaturan-pengaturan dasar ini, sebagian besar multimeter memiliki beberapa pengaturan tambahan lainnya. Jika ada lebih dari satu dari tanda-tanda ini di sebelah dari pengaturan yang sama, maka pengaturan itu dapat berlaku untuk keduanya secara bersamaan, atau Anda mungkin perlu mengacu pada buku petunjuk penggunaan multimeter.
    • Lambang ))) atau yang mirip semacam itu menandakan "pengujian hubung singkat". Pada pengaturan ini, multimeter akan berbunyi jika kedua kabel penyidik terhubung secara elektris.[3]
    • Lambang anak panah ke kanan dengan tanda silang menandakan "pengujian dioda", untuk menguji apakah rangkaian listrik searah terhubung.[4]
    • Hz merupakan singkatan dari Hertz, satuan untuk mengukur frekuensi rangkaian AC.[5]
    • Lambang –|(– menandakan pengaturan kapasitans.[6]
  6. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 6
    6. Baca label pada lubang kabel penyidik. Sebagian besar multimeter memiliki tiga lubang kabel penyidik. Kadang, lubang kabel penyidik akan diberi label dengan lambang-lambang yang sesuai dengan lambang yang dijelaskan di atas. Jika lambang-lambang itu tidak jelas, gunakan panduan ini:
    • Kabel penyidik warna hitam selalu ditancapkan ke dalam lubang kabel penyidik dengan label COM (disebut juga dengan tanah). Ujung lain dari kabel warna hitam selalu terhubung dengan terminal negatif.
    • Ketika mengukur tegangan atau hambatan listrik, kabel penyidik warna merah ditancapkan ke lubang kabel penyidik dengan label arus terkecil (biasanya dengan tulisan mA dari singkatan miliampere).[7]
    • Ketika mengukur arus, kabel penyidik warna merah ditancapkan ke lubang kabel penyidik dengan label yang mampu menahan jumlah arus yang diperkirakan. Biasanya, lubang kabel penyidik untuk rangkaian berarus rendah memiliki sekring 200mA, sementara lubang kabel penyidik untuk rangkaian berarus tinggi memiliki sekring 10A.[8]

Bagian 2
Membaca Hasil Multimeter Analog

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 7
    1. Carilah skala yang tepat pada multimeter analog. Multimeter analog memiliki jarum penunjuk di belakang jendela kaca, yang bergerak untuk menandakan hasilnya. Umumnya, ada tiga busur yang tercetak di belakang jarum penunjuk. Busur-busur itu adalah tiga skala yang berbeda, masing-masing digunakan untuk kegunaan yang berbeda:[9]
    • Skala Ω digunakan untuk membaca hambatan listrik. Skala ini umumnya adalah skala terbesar, terletak di atas. Tidak seperti skala lainnya, nilai nol terletak paling kanan dibanding di sebelah kiri.
    • Skala "DC" untuk mengukur voltase DC.
    • Skala "AC" untuk mengukur voltase AC.
    • Skala "dB" paling jarang digunakan. Lihat akhir dari bagian ini untuk penjelasan singkat.
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 8
    2. Baca skala voltase berdasarkan jangkauan pengukuran. Perhatikan dengan cermat pada skala voltase, baik DC maupun AC. Ada beberapa baris angka di bawah skala. Periksa jangkauan pengukuran mana yang Anda pilih pada sakelar jangkauan ukur (misalnya, 10V), dan lihat label yang sesuai di sebelah baris-baris itu. Ini adalah baris yang seharusnya Anda baca untuk hasil pengukuran.
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 9
    3. Perkirakan nilai di antara angka. Skala voltase pada multimeter analog sama seperti pada penggaris biasa. Tapi skala untuk hambatan listrik adalah logaritmik, yang artinya jarak yang sama mewakili perubahan yang berbeda pada nilai tergantung di mana jarum berada pada skala. Garis-garis di antara dua angka masih mewakili pembagian yang sama. Sebagai contoh, jika ada tiga garis di antara 50 dan 70, itu mewakili 55, 60 dan 65, bahkan meskipun jarak antaranya tampak berbeda.
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 10
    4. Kalikan pembacaan hambatan listrik pada multimeter analog. Lihat pada pengaturan jangkauan yang ditunjukkan pada sakelar jangkauan ukur. Hal ini seharusnya memberi Anda sebuah angka untuk dikalikan dengan pembacaan hasil pengukuran. Sebagai contoh, jika multimeter diatur pada R x 100 dan jarum menunjuk pada 50 ohm, maka hambatan listrik sebenarnya adalah 100 x 50, yaitu 50
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 11
    5. Ketahui lebih banyak tentang skala dB. Skala dB (desibel), umumnya berada paling bawah, paling kecil pada pengukuran analog, yang membutuhkan pelatihan tambahan untuk menggunakannya. Skala ini adalah skala logaritmik yang mengukur rasio voltase (disebut juga penguatan atau pelemahan).[10] Standar skala dBv di Amerika menetapkan 0 dBv sebagai 0,775 volt yang diukur pada hambatan listrik 600 ohm, tetapi ada juga skala dBu, dB, dan bahkan dBV (dengan huruf V besar).[11]

Bagian 3
Pemecahan Masalah

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 12
    1. Atur jangkauan. Kecuali Anda memiliki multimeter dengan jangkauan otomatis, maka masing-masing mode dasar (voltase, hambatan, dan arus) memiliki beberapa pengaturan yang dapat dipilih. Ini adalah jangkauan, yang harus Anda atur sebelum menempelkan kontak pada rangkaian. Mulailah dengan tebakan terbaik Anda tentang nilai di mana sedikit di atas hasil terdekat. Sebagai contoh, jika Anda memperkirakan untuk mengukur sekitar 12 volt, maka atur pengukuran pada 25V, bukan 10V, dengan mengasumsikan keduanya adalah pilihan terdekat.[12]</ref>
    • Jika Anda tidak tahu perkiraan besarnya arus, atur pada jangkauan tertinggi pada percobaan pertama untuk menghindari kerusakan pada alat ukur.[13]
    • Cara lain kecil kemungkinannya merusak alat ukur, tapi pertimbangkan pengaturan hambatan terkecil dan 10V sebagai pengukuran awal.[14]
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 13
    2. Sesuaikan pembacaan yang "di luar skala". Pada alat ukur digital, "OL", "OVER", atau "overload" berarti bahwa Anda harus memilih jangkauan yang lebih tinggi, sementara hasil yang mendekati nol berarti jangkauan yang lebih rendah akan memberikan akurasi yang lebih baik. Pada alat ukur analog, jarum penunjuk yang tidak bergerak biasanya berarti bahwa Anda harus memilih jangkauan yang lebih rendah. Jarum penunjuk yang menunjuk pada angka maksimum berarti Anda harus memilih jangkauan yang lebih tinggi. 
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 14
    3. Putuskan daya sebelum mengukur hambatan listrik. Matikan sakelar daya atau singkirkan baterai yang memberi daya pada rangkaian untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.[15] Multimeter memberikan arus untuk mengukur hambatan listrik, dan jika ada arus tambahan yang sedang mengalir, maka akan mengganggu hasilnya. 
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 15
    4. Ukur arus dalam rangkaian seri. Untuk mengukur arus, Anda harus membentuk rangkaian yang melibatkan multimeter secara seri dengan komponen lainnya. Sebagai contoh, putuskan satu kabel dari terminal baterai, lalu hubungkan satu kabel penyidik ke kabel dan kabel penyidik lainnya ke baterai untuk menutup lagi rangkaian itu. 
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 16
    5. Ukur tegangan dalam rangkaian paralel. Tegangan adalah perubahan dalam energi listrik melalui beberapa bagian rangkaian. Rangkaian seharusnya sudah tertutup dengan aliran arus, dan alat ukur seharusnya memiliki dua kabel penyidik yang ditempatkan di titik yang berbeda pada rangkaian untuk menghubungkannya secara paralel dengan rangkaian
    .
  6. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 17
    6. Kalibrasi ohm pada alat ukur analog. Meter analog memiliki sakelar jangkauan ukur tambahan, yang digunakan untuk menera skala hambatan listrik dan biasanya ditandai dengan lambang Ω. Sebelum melakukan pengukuran hambatan, hubungkan kedua ujung kabel penyidik satu sama lain. Atur pengatur posisi jarum penunjuk hingga skala ohm terbaca nol untuk melakukan kalibrasi, lalu lakukan pengujian yang sebenarnya.[16]

Tips

  • Jika ada cermin di belakang jarum penunjuk dari multimeter analog, pindahkan alat ukur ke kiri atau ke kanan sehingga jarum penunjuk menutupi bayangannya sendiri untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik.
  • Jika Anda mengalami kesulitan untuk membaca multimeter digital, maka lihatlah buku petunjuk penggunaan. Pada pengaturan awalnya, alat ukur seharusnya menunjukkan hasil pembacaan berupa angka, tapi dapat juga ada pengaturan yang menunjukkan grafik batang atau bentuk informasi lainnya.
  • Jika jarum penunjuk dari multimeter analog menunjukkan angka di bawah nol bahkan pada jangkauan paling rendah, maka konektor + dan - Anda mungkin terbalik. Tukar konektor dan baca lagi.
  • Pengukuran awal akan berubah-ubah ketika mengukur tegangan AC, tapi lama-lama akan makin stabil untuk mendapatkan pengukuran yang akurat.Peringatan
Jika Anda gagal memilih jangkauan yang lebih tinggi dari keluaran rangkaian atau baterai, maka pembacaan dapat merusak multimeter. Multimeter analog cenderung jauh lebih mudah rusak dibanding multimeter digital, sementara multimeter digital dengan jangkauan otomatis paling tahan dibanding yang lain.

Sumber : http://id.wikihow.com/Membaca-Multimeter